Rabu, 04 Januari 2012

synopsis novel IZMI & LILA

Synopsis Izmi & Lila (novel) “beneath a million of stars”
Di pagi buta, seorang gadis bernama Izmi hendak menuju Stamford college tempat ia menuntut ilmu, ia tinggal di flat yang owner-nya berbaikhati memberi harga miring .kamar yang ia sewa sebenarnya family room yang pemiliknya sudah tinggal berkeluarga. Izmi selalu membantu usaha ownernya sebagai pe bisnis resto.  Ia selalu hidup sehemat mungkin, karena orang tuanya yang ada di Indonesia mengirimi Izmi dengan uang yang pas pula.
Disisi lain gadis yang seumuran dengan Izmi juga sama2 perantau, ia bernama Lila yang orang tuanya memiliki bisnis percetakan di Indonesia yang lumayan mapan. Namun nasibnya sedikit kurang beruntung, baru dikabarkan perusahaan nilik ayahnya itu bangkrut arena penghianatan oleh tangan kanan ayahnya.  Ia menuntut ilmu di singapura ini berkAT ada nya scholarship oleh BBR di Business administration class.
Kesulitan yang dihadapi Lila ini memaksa lila intuk mencari pekerjaan yang legal untuk seorang pelajar di singapura, dan akhirnya ia mendapat tawaran yang menggiurkan di Hoeng Loeng Building, pekerjaan di bidang pasar bursa.
Di lain pihak Izmi yang mengagumi lelaki jepang bernama Musashi yang rumornya the coolest guy di universitas Stamford ini. Dia selalu gugup bila ada musashi. Izmi sesosok gadis yang mudah bergaul dan juga ramah. Di suatu saat Sayaka gadis Jepang yang mengajak Izmi mencoba mencicipi sushi,ia mendapat pelajaran berharga, bahwa dimanapun seseorang berada maka jangan takut atau minder mengenalkan ciri khas asal daerahnya.
Izmi  mengalami hal buruk kali ini, anak dari owner flat yang ia tinggali yang bernama Nathan yang rela menikah muda ini,sudah bercerai karena dihianati istrinya. Kemungkinan besar Nathan akan pulang dan menempati ruangan yang di sewa Izmi itu, dan Izmi harus menanggung resiko sebagai penyewa dengan harga miring. Ya apa lagi kalau bukan mengungsi di kamar penyewa yang lain.hal ini sudah biasa dialami Izmi selama tinggal di singapura,dan ia paling benci menginap di kamar Lilian, karena yah.. wanita ini jorok dan jalang. Namun apa boleh buat, sudah untung si owner masih memperbolehkanya tinggal di flatnya.
Kembali pada nasib Lila yang telah mengalami masa training di perusahaan itu, yang tak di sangka ia terpesona kepada sesosok trainer professional yang berbicara dengan menawan dan bisa menjadi motivaror yang ulung. Ia tampak terkesima dengan cara member pengarahan yang efisien dan jelas. Laki-laki yang terlihat masih muda dengan nama Edward Tan, namun sekarang sudah menyandang title duda keren,dan memiliki anak seumuran dengan Lila. Yang akibat menikah muda dan berujung pada perceraian. Ia dan Edward merasa sudah kenal akrab walau baru mengobrol sekali waktu pulang dari bekerja. Orchard adalah tempat dimana pertama kali Lila diajak mengobrol dengan Edward.
Hari demi hari berlangsung dengan cepat, dengan Izmi yang benar-benar harus ‘numpang’ di kamar seorang wanita yang,, ugh jorok selama beberapa minggu bahkan bulan,karena Nathan duda yang masih muda dan belum menghasilkan anak itu sudah benar-benar tinggal di flat ibunya. Untuk Lila telah menjalani masa-masa training selama 30 hari dengan baik.. dan akhirnya ia bisa bekerja penuh di Hoeng Loeng Building.
Lila harus mengeluarkan banyak biaya untuk transport training ditambah dengan supply gizi yang harus lebih pula.sementara Izmi yang selalu bangun lpagi buta membantu menyiapkan kue-kue untuk resto milik sang owner flat Nyonya Jen. Dengan begitu Izmi mendapat uang saku tambahan tanpa harus meng oyak-oyak orangtuanya yang hanya pedagang di sayur dan ikan di pasar tradisional.inilah kesamaan sifat kedua gadis yang belum saling mengenal ini ‘mandiri dan tidak menggantung pada orang tua’.
Malam harinya Izmi tidur di kamar Lilian namun ia masih belum terlelap, waktu itu bersamaan dengan lilian yang membawa masuk laki2 ,mereka mengira bahwa Izmi sudah tidur pulas. So pasti Lilian dan kekasihnya nyaman2 saja melakukan hal yang tidak senonoh itu, Izmi yang mencona untuk tidak mendengar  suara2 yang dihasilkan oleh sepasang sejoli itu sudah tidak tahan ingin muntah dan perutnya sudah mual. Dengan terpaksa Izmi lari keluar dan menutup pintu rapat2 dan menuju sofa ruang tamu untuk tidur disana malam itu. Setelah ia hendah tidur tiba-tiba Nathan muncul dan duduk di sofa yang sama dengan Izmi. Mereka mengobrol dan izmi menceritakan semua yg terjadi sehingga ia harus tidur di ruang tamu. Izmi juga terkejut saat Nathan tau hal-hal privat tentang dirinya, namun sungguh buruk nasib izmi yang harus di usis malam itu juga ketika Nyonya Jen memergoki mereka berdua malam2 belum tidur,itu karena nyonya Jen salah paham. Izmi mulai mengemasi barang barang nya den segera pergi dini hari itu juga. Natha tidak bisa mencegah.
Pagi harinya Lila berangkat ke college dengan pikiran yang campur aduk, dia dihadapkan diantara 2 pilihan antara sekolah atau bekerja di hoengloeng itu.karena perusahaan akan mempekerjakan dari pagi hingga malam. Karena banyak pikiran,lila sampai lupa sarapan dan sejak malam ia belum makan sama sekali. Ia merasa berkunang-kunang dan akhirnya pingsan. Izmi menolong lila dan membawanya ke klinik dr,steven. Izmi membayar obat2 untuk lila,dan menunggu lila sampai bangun dari pingsannya di klinik itu. Setelah lila sudah baikan, mereka makan bersama dan izmi tinggal sementara di flat lila. Izmi mulai akrab dengan lila. Mereka saling be3rtukar cerita perjalanan hidup mereka, sampai hal pribadi.
Izmi pergi membeli bahan membuat kue ke pasar daerah Bedok steet, tanpa disengaja ia bertemu dengan Nathan yang juga sedang bertemu dengan teman lama, izmi di ajak nathan untuk berpartner bisns resto, dan izmi sebagai chefnya.disisi lain lila mendapat  kabar dari rumah(indonesia) bahwa ayah lila sedang diopname di rumah sakit karena bermasalah ginjalnya akibat terlalu banyak minum alkohol. Dan ini mengharuskan lila untuk segera pulang.malam harinya izmi membantu lila berkemas dan besoknya lila akan berangkat ke indonesia.
Hri-hari izmi terasa sepi setelah kepergian lila ke indonesia, izmi mendapat kabar  dari lila bahwa ayahnya telah meninggal. Izmi terkejut dan membalas sms bela sungkawa. 3 hari setelah keperegian ayah lila, lila di beri warisan berupa bisnis kecil2an yang harus dipimpinya agar bisa pulih dan mapan berupa pengadaan mesin2 percetakan yang bernama Android. Setelah seminggu lebih di indonesia lila kembali ke singapura dan memutuskan untuk meninggalkan semuanya di singapura dan kembali ke indonesia meneruskan perusahaannya aga bisa eksis di lokal. Izmi yang mendengar langsung apa yang dialami lila,izmi sangat sedih harus jaUH dari sahabatnya. Lila terpaksa mennggalkan kuliahnya di singapura dan juga meninggalkan sahabatnya beserta tawaran pekerjaan di hoengloeng h dan juga edward. Sedih rasanya apabila meninggal kan sesuatu yang sudah di dapat dengan susah payah.
Izmi dan lila menghabiskan waktu2 menjelangng perpisahan mereka dengan keliling tempat2 yang mereka sukai. Sampai akhirnya jam 10 malam mereka duduk di orchard street,mereka berjanji akan bertemu kembali di tempat dan waktu yang sama 3 tahun mendatang.
Setelah 3 tahun berlalu, lila berangkat ke singapura dengan sangat erburu-buru dan akhirnya sampai disana lebih awal dengan izmi terlambat 1 jam yah karena pesawat molor 2 jam. Mereka saling melepas rindu. Dan bercerita tentang pencapaian2 mereka, yang lila sudah berhasil membawa perusahaan android menjadi mapan, sedangkan izmi berhasil menyelesaikan sekolahnya dan tetap lancar dengan bisnis restoran. Lalu izmi pergi membeli softdring meninggalkan lila sebentar. Kemudian edward  datang menghampiri lila, dengan perasaan senang bisa bertemu sang pujaan mereka ngobrol.
Pada akhirnya izmi yang sukses dengan restoran barunya di jakarta dan menikah dengan orang asli lokal, begitu juga lila menikah dengan Edward dan juga melanjutkan kuliahnya yang sempat tertunda tu. Ya mereka sahabat sejati seutuhnya..

Liburan yang Indah. Ngimpii..!!

Liburan yang Indah. Ngimpi..!!!

Enam bulan sudah kujalani, semester 1 yang sangat melelahkan bukan?. Yah .. waktu 2 minggu untuk istirahat sudah cukup sangat. Ini aku, Anik wulandari seorang anak SMA yang nekat menceburkan masa-masa anak SMA pada umumnya kedalam organisasi sekolah yang cukup banyak tugas-tugas program kerja.

Selama 2 minggu itu OSIS benar-benar tidak menyianyiakan waktu luang itu. Disaat semua pelajar bisa berlibur kesana-kemari,ngeceng sana-sini,dan tetek bengek lainnya, tidak denganku. Di minggu pertama aku harus bangun pagi-pagi, membantu orangtuaku terutama ibuku yang sibuk mengurusi urusan rumah tangga, “Ibu,aku berangkat dulu,takut ketinggalan rapat.. wasalamu alaikum!”, aku berpamitan dan langsung melesat dengan sepeda motorku (belinya pake duit bapak siih). Agenda rapat yang begiru banyak membuat kami tidak rapat berlibur dengan rekreasi atau hal semacamnya. Rapat pertama minggu ini,kami langsung ditimpali 3 program kerja yang lumayan besar, 2 diantaranya tergolong program kelas berat (wuiih.. kaya tahanan!). Selain itu aku pribadi memiliki tugas khusus yaitu membuat laporan di setiap rapat. ‘Haa.. rempong juga jadi sekertaris begini’ keluhku disetiap aku mendapat tugas tambahan seperti itu. Kadang-kadang ada hal yang membuatku sedikit kesal dan dongkol, kegiatan mendadak.

Masih diingat dibenakku, malam 24 Desember. Malam yang sunyi aku bisa bernafas lega ‘Akhirnya besok tidak ada acara,hm.. senangnya..’ batinku senang. Aku membuka netbook-ku lalu online, mataku melebar seketika. Tertulis jelas di layar monitor, “Teman2 besok OSIS diwajibkan mengikuti sepeda santai,kumpul di lapangan Jombor. Jam setengah 7 yach.. J. Begitulah tulisan di grup facebook-ku, tak lama kemudian 1 pesan masuk terlihat di layar handphone-ku yang sedikit jadul, ah.. bukan sedikit jadul tapi memang jadul.

Hai..kawan!! Jangan lupa besok reuni ke rumah guru kita ‘Bu Darni’,kumpul di SMP kita yang dulu ya kawan,jam 7 kita berangkat, oke?? Semangat :D!!

By. N.Faradilah

Begitulah isi pesan dari teman lamaku yang tertera di layar hendphone-ku. Haa.. lenyap sudah waktu luangku yang berharga itu. Dalam hati aku berteriak-teriak, gulung-gulung, meronta-ronta, lemah tak berdaya.”Oh hari liburanku yang sangat indah!!”,kata ku tak ada rasa ikhlasku.

Keesokan harinya , angin pagi menerpa dedaunan yang juga disapa sinar hangat sang surya. Aku menguap dan melihat jam dinding di kamarku,”MashaAllah Na’uzubillah!!!” teriakku melihat waktu yang menunjukan pukul 7 lebih 10 menit. Sontak akupun langsung menuju kamar mandi, mandi, ganti baju T-shirt, sisiran(biasalah anak muda :D hihihi), dan bersiap mengambil sepeda motorku,tapi..,”Eh lhadalah! Kok sepi?”,tanyaku heran. Tak lama kemudian bapak menelponku,”Assalamu alaikum nduk,iki bapak lan ibu kalih adhimu nyang nggone mbah kakung, kowe tunggu omah yo nduk. Yo wes bapak iki lagi perjalanan, wasalamu alaikum!”(*),kata ayahku di seberang dan langsung menutup telponnya. Aku mencoba melihat garasi dan ternyata hanya ada sepeda onthel butut-ku. “Ya sudahlah.. meneri, leren ning ngomah!”(**), kataku sambil menghela nafas.

Dengan perasaan menyesal (sebenarnya tidak menyesal banget sih! XD) aku mengabari teman-teman ku dan membatalkan dua acara sekaligus. Huuh.. lega rasanya bisa istirahat dirumah. Home sweet home..

*) “Assalamu alaikum nak,ini bapak,ibu, dan adikmu ke tempat kakek. Kamu jaga rumah ya nak. Ya sudah sekarang bapak lagi dalam perjalanan. Wasalamu alaikum!”

**) “Ya sudahlah.. kebetulan. Istirahat di rumah!”